Catatan Forum Senja

Meneguhkan Kembali Bela Negara di Era Digital

Oleh: Tundra Meliala, Ketua Umum Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 yang diperingati pada 19 Oktober, dengan tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”, menjadi momen penting untuk menegaskan kembali bahwa kemajuan bangsa tidak pernah lahir dari keadaan yang serba mudah. Indonesia bertumbuh karena daya tahan warganya yang…

Kebutuhan Pokok untuk Persiapan Pergantian Tahun Baru

Dapur menjadi ruang paling jujur untuk mengukurnya. Dari sanalah aku tahu, apa yang berkurang, apa yang masih bisa ditahan, dan apa yang tak bisa lagi ditunda. Oleh : M. Harry Mulya Zein, tinggal di Kota Tangerang— Indonesia Menjelang pergantian tahun, aku selalu merasa waktu berjalan lebih cepat, sementara hidup justru melambat. Dapur menjadi ruang paling…

KOLOM: Orang Introvert Berpidato

Oleh: Mohammad Nasir, Wartawan Senior, Kolumnis, dan Penulis Kehidupan. SAYA mendapat pelajaran berharga dari latihan khitobah (pidato). Saya menjadi tahu diri. Saya punya banyak hambatan saat berpidato, suka demam panggung, tidak percaya diri. Saya berkesimpulan waktu itu, saya tidak pantas menjadi pemimpin karena tidak bisa pidato. Saya hanya orang belakang meja. Belakangan saya tahu saya…

Sahabatku, Seorang Jurnalis Senior

Ketika tulisanku ditolak di mana-mana dan kepercayaan diriku runtuh, dialah orang pertama yang membacanya ulang. Ia tak memuji berlebihan, tapi juga tak membiarkanku tenggelam. Oleh : M. Harry Mulya Zein, tinggal di Tangerang- Indonesia AKU selalu percaya bahwa hidup tak pernah benar-benar kejam bila kita masih dipertemukan dengan manusia baik. Keyakinan itu tumbuh pelan-pelan sejak…

Belajar Mendengar

Oleh : M.Harry Mulya Zein, tinggal di Tangerang- Indonesia Aku dulu mengira kepandaian berbicara adalah ukuran kecerdasan. Setiap diskusi, setiap perdebatan, aku selalu ingin menjadi orang pertama yang merespons. Kata-kata sering meluncur lebih cepat daripada pikiranku sendiri. Bagiku, diam terlalu lama terasa seperti kalah. Suatu sore, di sebuah ruang pertemuan yang sederhana, aku duduk berhadapan…

Saya Selalu Membaca Ulang Buku Terkait Skill

Tradisi di kampung kelahiran saya, di Babat, Lamongan, ada istilah “nderes”, membaca kembali dalam seminggu sekali, terutama kitab suci Al-qur’an.  Oleh: Mohammad Nasir, tinggal di Tangerang- Indonesia SAYA mendapat nilai A pada ujian akhir mata kuliah mengarang (composition) di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra  Inggris pada tahun 1985. Saya kemudian diterima bekerja di surat kabar…

Kerinduan yang Menyebut Yerusalem

Setiap kali membaca berita atau membuka lembaran sejarah, Yerusalem selalu hadir sebagai kota yang lelah namun tabah. Oleh : Dr. M. Harry Mulya Zein, tinggal di Kota Tangerang- Indonesia Keinginan itu datang tanpa pengumuman, seperti doa yang tiba-tiba terucap di sela-sela sujud. Aku ingin mengunjungi Yerusalem. Ingin menjejakkan kaki di kota tua yang namanya sering…

INFO: Soft Launching Buku Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global

Jakarta, 14 Desember 2025 — Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melaksanakan soft launching buku Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global bertepatan dengan peringatan Hari Sejarah yang ditetapkan pada 14 Desember. Acara ini menjadi momentum penting sebagai penguatan kesadaran sejarah nasional dalam merawat memori kolektif bangsa. Penyusunan buku ini merupakan respons nyata pemerintah terhadap aspirasi para…

KOLOM: Menggalang Filantropi Media Massa…

Oleh: Mohammad Nasir,⁃ Wartawan, Peserta diskusi Forum Wartawan Kebangsaan (FWK), Direktur Dana Kemanusiaan Kompas (2009- 2017), dan mantan Ketua PWI Peduli Pusat. + + + DISKUSI mingguan Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) di Jakarta, Rabu (10/12) lalu, masih memperbincangkan nasib para korban bencana di Sumatera. Duka, kesedihan, dan kepedihan korban bencana banjir dan longsor Sumatera, masih…

“Hai, Apa Kabar?”

Saling menyapa saja, sudah cukup, sambil memberi tatapan mata, serta senyum. Diceritakan oleh: Mohammad Nasir, tinggal di Tangerang- Indonesia. +++ Dulu saya berharap ketika bertemu orang-orang yang pernah saya kenal, idealnya terjalin komunikasi saling menyapa. “Hai, apa kabar?”.  Atau kawan-kawan muslim menyapa dengan “Assalamu alaikum”, lalu berjabat tangan sambil merasakan sentuhan garis-garis telapak tangan.  Saling…

Something went wrong. Please refresh the page and/or try again.


Get new content delivered directly to your inbox.